PASTORAL SEKOLAH
I: LATAR BELAKANG PASTORAL SEKOLAH
v
Hubungan timbal
balik antara:
ü Pastoral
ü Sekolah
ü Sekolah Katolik
v
Pastoral
sebagai Faktor Umum
Sebagai Faktor Khusus
Spesialisasi Kontekstualisasi
Hubungan timbal balik Pastoral dengan
sekolah dapat dikatakan Pastoral Sekolah.
Yakni dapat dikatakan Pastoral sebagai
faktor Umum dan Sekolah sebagai Faktor khusus yg membatasinya dengan arti spesifikasi dan kontekstualisasi.
A.
PASTORAL PADA
UMUMNYA
v Persepsi Pastoral yang dipilih dan dipergunakan:
ü yaitu pastoral yang terinspirasi oleh sabda dan
teladan Yesus, gembala yang baik: “aku datang agar mereka mendapat hidup dalam
segala kelimpahannya (Yoh 10:10)”.
a.
Tujuan
kedatangan Kristus Sang gembala
menjadi tujuan pastoral:
- Hidup yang berlimpah-limpah
-
Kelimpahan hidup tidak hanya dalam arti kuantitatif
melainkan juga dan terutama dalam arti kualitatif, yakni meliputi aneka aspek
yang terkait, yang lebih jelas bahwa Pastoral mengacu kepada pembentukan manusia seutuhnya dalam cahaya
iman.
- Manusia seutuhnya
-
Pandangan
tentang manusia secara keseluruhan yang dikonsepkan oleh Tuhan. Yang artinya
menurut aneka aspek manusia yang harus dikembangkan, yaitu: menurut cikal bakal
kemampuan dan kebutuhannya.
- Manusia menurut aneka kebutuhannya
-
Manusia
dibekali dgn aneka cikal bakal kemampuan yg harus dikembangkan sehingga tampil
dalam bentuk kebutuhan yg harus di penuhi.
- Manusia menurut aneka aspeknya
-
Aspek-aspek
yg harus dikembangkan yaitu: psikis, afektif, intelektual, kultural, sosial,
religius, moral, ekonomis dan politis yg saling berkaitan.(Anak kecil dibantu
oleh ortu dgn bantuan pihak lain, sedangkan jenjang yang agak tinggi dibutuhkan
keahlian yg khas dan khusus serta diperlukan pembagian tugas secara
specifik(spesialisasi tanpa mengaibaikan keseluruhannya)
- Manusia menurut hidup rohaninya
-
Dalam
Pastoral sekolah sebagai cara untuk memberi perhatian aspek hidup rohani secara
keseluruhan.
-
PL:
Ruakh sebagai aspek manusia yg menonjolkan hubungannya dgn Yahwe.
-
PB:
Soma, psyche dan pneuma sebagai sebutan untuk keseluruhan hakekat manusia.
-
Kej
2:7: Manusia sebagai suatu totalitas ia telah diciptakan; sebagai suatu
totalitas, ia telah jatuh dalam dosa, dan sebagai totalitas ia telah
diselamatkan.
-
Manusia
di perhatikan hidup rohaninya secara keseluruhan sebagai jasmani dan rohani.
Maka dilihat dari manusia sebagai kesatuan(soma, psyche dan pneuma=tubuh, jiwa
serta roh).
PERANAN
ALLAH
PATORAL
SEKOLAH
USAHA MANUSIA
b.
Sebagai
usaha manusia, maka pastoral :
1.
Usaha
komunikatif
-
Hubungan
antar manusia dalam bentuk komunikasi, baik dalam arti proses dan relasi
timbal-balik maupun dalam arti menyampaikan sesuatu yang berharga. Sebagai
komunikasi pastoral menuntut sikap-sikap dan perilaku, metode serta organisasi
dan teknik tertentu.
2.
Menghadirkan
kebaikan penggembalaan Tuhan
-
Pastoral
bukan hanya tindakan melulu manusiawi, melainkan sbg sarana utk memperhatikan,
menyalurkan kebaikan penggembalaan Tuhan sendiri. Karena Dialah Gembala Utama
yg harus menjadi transparan dlm diri dan pelayanan para pelaksana pastoral.
3.
Agar
dialami para murid
-
Pastoral
bukan hanya informasi melainkan sapaan, sentuhan ilahi yg harus dialami lebih
dulu oleh peserta. Primat karya Allah yg mendahului segala prakarsa manusia.
Karya penebusan Kristus menjangkau secara eksistensial semua org menekankan
pada pengalaman hidup real yg lebih mendalam dan bahkan menjadi bahan refleksi.
Dkl: Agar
melalui pastoral, orang mengalami sentuhan dari rahmat Allah bagi hidupnya.
4.
Supaya
semakin mampu dan mau menanggapinya
-
Pastoral
sebagai komunikasi dua arah, maka sapaan Tuhan harus dialami supaya ditanggapi
dan dgn demikian tumbuh keselamatan, yakni kesatuan antara Tuhan dan manusia
dan antar-manusia.
5.
Dengan menghayati,
mengungkapkan, mengamalkan dan memberi kesaksian iman (akan Kristus).
-
Tanggapan manusia atas sapaan Allah ialah iman
sebagai sikap dasar. Iman yg hidup ialah iman yg dihayati, diungkapakan,
diamalkan dan sebagainya.
-
Dalam lingkungan sekolah katolik, perhatian
diberikan kepada org sudah katolik dan juga mereka yg bukan katolik juga, yg
artinya perhatian pastoral diberikan kepada semua orang.
6.
Dengan demikian mendapat hidup yang Berlimpah
-
Hidup berlimpah-limpah dianugerahkan Allah kepada
mereka yg beriman, maka diharapkan agar dgn pastoral sbg pembinaan iman para
murid mendapat hidup yg berlimpah-limpah, dimaksudkan hidup ilahi sbg rahmat
bagi manusia dgn segala implikasi dan konsekuensinya juga dalam tata dunia.
B.
SEKOLAH
SEBAGAI SEKOLAH
Persepsi mengenai Sekolah:
-
Sekolah, yaitu kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur pendidikan formal dalam setiap jenjang dan jenis
pendidikan.
Beberapa faktor yang relevan untuk pastoral:
1.
Usia pendidikan, usia peka
Para siswa berada dalam usia pendidikan, artinya
justru membutuhkan pembinaan. Pembinaan sebagai peluang utk membantu para siswa
menumbuhkan nilai-nilai dlm dirinya, yakni pendidikan iman yg perlu dipahami
sedapat-dapatnya, digumuli, dihayati dan diamalkan. Ini adalah tanggungjawab
sekolah, orang tua dan paroki.
2.
Sifat-sifat,
kurun waktu yang mendukung
Kurung waktu yg mendukung pastoral, yaitu meliputi
waktu cukup lama, bertahap dan berjenjang( TK, SD, SLTP, SLTA dan PT) dgn irama
harian, mingguan, bulanan, catur wulanan, semesteran, tahunan yg teratur dan
stabil(kurikulum, jadwal, pelajaran dan kelender pendidikan).
3.
Pendidikan
keagamaan sebagai bagian kurikulum
Pendidikan agama tercantum dalam kurikulum(UPUPSPN psl 29 ay 2):
a.
Keuntugan
Obyektif agama
merupakan nilai yg mendasar dan sangat tinggi, bagi kehidupan siswa walaupun belum merasakan sebagai kebutuhan
sejati karena mereka belum dewasa. Maka org dewasa yg memiliki pengetahuan
mempunyai tanggungjawab dan wewenang dalam menentukan apa yg dibutuhkan oleh para
siswa melalui kurikulum.
b.
Problematik
-
Ciri
khas agama, apa lagi dimensi personal iman Kristiani yg adalah misteri, menurut
keyakinan iman dan kebebasan yg tdk boleh dipaksakan dari luar.
-
Pengalaman
dgn praktek dalam pelaksanaan pendidikan keagamaan. Yg perlu diperhatikan
adalah kebebasan beragama, kebebasan agama dan kebebasan hati nurani, bahkan
menurut ajaran Gereja sendiri(NA) khususnya dalam situasi tertentu.
C.
SEKOLAH
KATOLIK
Sekolah-sekolah
pertama yg didirikan oleh Gereja Katolik adalah:
a.
Sekolah Katekumen: Untuk org
dewasa yg mau menjadi pemeluk agama Katolik.
b.
Sekolah
episkopal:
Sekolah yg mendidik calon iman yg disebut seminari.
c.
Sekolah Katekit: Sekolah ini
dirikan utk mendidik para teolog dan untuk memperluas pengetahuan. Didalam
sekolah ini diajarkan kesusteraan Yunani, sejarah, ilmu bintang, ilmu ukur,
ilmu alam dll.
Tokoh-tokoh
sekolah katolik: Abad pertengahan:
Benedictus dari Nurcia: 2 tujuan
pendidikan:
-
Untuk
mendidik anak-anak katolik menjadi biarawan/ti
-
Untuk
mendidik anak untuk kehidupan dalam masyarakat.
Aliran
Skolastik: Thomas Aquino
-
Berhasil
membawa agama Katolik ke puncak perkembangan kebudayaannya. Agama katoliklah yg
pada waktu itu menguasai pendidikan.
Abad
17, Jean Baptista de La Salle(1651-1719)
-
Tokoh
yg sangat amat berpengaruh pada pendidikan Katolik, krn kasih sayangnya kepada
sesama manusia dgn membuka sekolak utk anak-anak miskin dan terlantar, tanpa
memungut bayaran. Seluruh pendidikannya diliputi jiwa katolik. Pengajarannya
diselenggarakan menurut sistem klasikal(kurang, sedang dan pandai). Model
sekolah ini meluas sampai di Indonesia dari abad 18 sampai sekarang.
Konsili Vatikan II: Deklarasi ttg
Pendidikan Kristen(GE 8) menegaskan bahwa: Tugas khas sekolah katolik adalah:
Menciptakan
lingkungan paguyuban sekolah yg dijiwai semangat kebebasan dan cinta kasih
injili, membantu tunas muda agar dalam mengembangkan pribadinya masing-masing
serentak pula bertumbuh menurut ciptaan baru, yg merupakan keadaan mereka
berdasarkan permandian; dan akhirnya mengarahkan seluruh kebudayaan manusiawi
kepada warta keselamatan, sedemikian rupa sehingga pengetahuan yg
perlahan-lahan diperoleh murid tentang dunia, kehidupan dan manusia diterangi
oleh iman.
Maka
sekolah katolik harus mempersiapkan murid-muridnya utk melayani dan mengembangkan
Kerajaan Allah, sehingga mereka menjadi seumpama ragi yg menyelamatkan bagi
masyarakat dan manusia, karena kehidupan dan kerasulan mereka yg patut
dicontoh.
Sekolah
Katolik memiliki beberapa aspek:
1.
Katolisitas
menjadi aspek dasar, atau bercirikan khas Katolik.
ü Isi katolisitas: Model jemaat pertama di Yerusalem yg mencerminkan
tugas-tugas pokok Gereja dapat dilukiskan sbb:
a. Persekutuan kaum beriman yg dibina(tugas Gereja mempersatukan)
b. Ajaran para rasul yg ditekuni(Tugas Gereja mewartakan)
c. Doa dan Liturgi terutama Ekaristi yg dirayakan( Tugas Gereja menguduskan)
d. Berbagi harta milik(tugas Gereja melayani)
e. Disukai orang-orang(tugas Gereja memberi kesaksian.
Maka tugas-tugas Gereja mencerminkan tritugas
Kristus: Nabi=pewartaan, Imam=pengudusan, dan Raja=pelayanan.
ü Fungsi katolisitas:
Katolisitas sebagai ringkasan kekayaan rohani iman
Katolik berfungsi sbg sumber inspirasi, motivasi dan animasi untuk sekolah sebagai
medan bakti.
2.
Mengusahakan
hadirnya penggembalaan Ilahi yang menganugerahkan hidup yg berlimpah-limpah: Proses keselamatan merupakan proses pertemuan antara Allah dan manusia,
menekankan pada karya Allah.
3.
Menekankan
pendidikan nilai
di sekolah Katolik
Sekolah berusaha menumbuhkan dan
mengembangkan dalam diri siswa penghargaan dan komitmen terhadap nilai-nilai.
ü Hubungan antara
Pastoral Sekolah dengan Pastoral Paroki
a.
Keterbatasan
pastoral Paroki yg global
b.
Pastoral sekolah
sebagai specifikasi dan kontekstualisasi
Pastoral
sebagai usaha komunikatif dalam konteks sekolah harus ditata sedemikian rupa
sehingga memadai dan mengena konteks sekolah sebagai medan bakti yg khas dan
khusus.
APAKAH
KATOLISITAS ITU?
•
Katolisitas berarti peranan atau sumbangan
kekatolikan (ringkasan nilai-nilai iman
katolik) bagi sekolah, sehingga kekatolikan tersebut menjadi aspek dasarnya.
PASTORAL PAROKI
– PASTORAL SEKOLAH
•
Pastoral paroki bersifat teritorial
•
Bersifat global, pukul rata, berpedoman kepada apa yang umum
•
Sulit mengena dengan tepat
•
Ditujukan kepada semua, meliputi semua bidang
·
Tanpa spesialisasi
PASTORAL SEKOLAH
•
Melengkapi, menunjang, memperkaya sesuai dengan konteks dan kategori khas
•
Merupakan spesifikasi dari past. paroki yg umum dan global
•
Merupakan kontekstualisasi dari past. paroki, agar lebih memadai dan
mengena dalam medan bakti yang khas/khusus
II.
PENGERTIAN-PENGERTIAN PASTORAL SEKOLAH
•
Rumusan Pertemuan PWIK di Malino (28 Juni-4 Juli
1981): Past. Sekolah adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk
pengembangan, peningkatan, pembinaan hidup beriman umat Katolik di sekolah.
Pengertian tsb. meliputi unsur-unsur:
1.
Segala kegiatan
2.
Yang ditujukan untuk pengembangan, peningkatan dan
pembinaan hidup beriman
3.
Umat Katolik
4.
Di sekolah
Unsur 1:
Kegiatan-kegiatan past. Sekolah
Dlm pertemuan di Malino disebutkan: Pelajaran agama, katekese,kegiatan
liturgi (misa, ibadat), pendalaman iman, rekoleksi, retret, ziarah, kunjungan
ke panti asuhan, APP, rekreasi bersama, kegiatan-kegiatan antar kelompok agama
di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan saling pengertian, penghargaan,
kerukunan, semangat kerjasama, dsb.
Sebagai
pembanding:
•
Menurut P. Van Hoijdonk Past. Gereja Purba meliputi
kegiatan-kegiatan:
- Leituorgia: merayakan, memuji kedatangan Allah kepada manusia.
- Kerygma: memaklumkan kedatangan Allah
- Katechetis: pengembangan iman melalui pelayanan Sabda.
- Poimenik, menghadirkan penggembalaan Allah.
- Koinonia, mengumpulkan umat Allah menjadi satu persaudaraan
- Diakonia atau melayani sesama.
·
Dalam suatu pertemuan para Kep. Sek. Katolik disebut
kegiatan-kegiatan tsb:
1.
Pelajaran agama, 2-3 perminggu
2.
Pelajaran agama Katekumen.
3.
Persiapan Komuni I
4.
Misa Sekolah sebulan 2 kali.
5.
Perayaan Natal Sekolah.
6.
Perayaan Paskah Sekolah.
7.
Penerimaan Sakramen Tobat
8.
Putra/i Maria (Legio Maria anak-anak).
9.
Aksi Remaja
10.
Camping rohani
11.
Putra Altar
12. Kunjungan orang tua anak.
·
Unsur 2 adalah:
1.
Pengembangan
hidup beriman
ü Pastoral sekolah
bertujuan utk mengembangkan dan mendewasakan iman umat katolik di sekolah,
sehingga iman dpt diwujudkan dalam situasi konkret dewasa ini.
ü Berarti: membimbing perkembangan iman. iman adalah penyerahan diri kepada
Tuhan dengan kesediaan pelaksanakan tugas-tugas yang menyertainya di dalam
kenyataan hidupnya. Membimbing saja karena potensi iman berasal dari tuhan
sendiri.
2.
Peningkatan
hidup beriman
Umat katolik disekolah perlu adanya
pendalaman iman supaya mencapai kedewasaan iman. Meningkatkan mutu dan isi hidup beriman, sehingga sampai pada penghayatan
iman dan pengalaman akan sapaan cinta kasih Allah dalam hidupnya yang konkret.
3.
Pembinaan hidup
beriman
Memungkinkan peserta denganm bantuan
rahmat Allah bangkit imannya, mengalami dan mengungkapkan imannya dan
mengintegrasikan diri ke dalam komunita
Gereja dgn memberi kesaksian apostolik serta melaksanakan tugas-tugas dlm
masyarakat.
Berarti ada bersama dengan yang dibina di dalam perjalanan imannya,
sambil menunjukkan tujuan yang perlu dicapai, kadang-kadang juga mengarahkan ke
tujuan yang mau dicapai.
Ada yang menyebutnya sebagai
pendampingan.
Unsur 3 : Umat
Katolik
1.
Di sekolah umat Katolik tsb meliputi:
- Anak-anak (SD).
- Remaja (SLTP)
- Muda-mudi (Sekolah Menengah – Perguruan Tinggi).
- Guru agama Katolik (Pekerja Past sekolah).
- Petugas-petugas penyelenggara sekolah yg beragama Katolik.
7.
Orang tua siswa yg beragama Katolik
Unsur 4: Di sekolah
1.
Bertempat di sekolah
2.
Penanggungjawabnya sekolah
3.
Yang menetapkan
kebijakan-kebijakan yang mendukung terlaksananya pastoral sekolah.
4.
Pastoral Gereja (kerjasama dengan Gereja).
Definisi
khusus tentang Pastoral Sekolah
Pastoral
Sekolah adalah usaha yang dijalankan oleh sekolah dalam hubungan
kerjasama dengan orang tua siswa dan Gereja (Hirarki) untuk mewujudkan iman di
dalam susunan persekutuan hidup sekolah, sehingga anggota-anggotanya memperoleh
nilai-nilai, sikap-sikap dan kemampuan bagi tugas-tugasnya sebagai orang
katolik sekarang dan di masa depan di tengah-tengah dunia dan masyarakat.
TUJUH UNSURNYA:
- Usaha
- Yang dijalankan oleh sekolah (Katolik)
- Dalam hubungan kerjasama dengan orang tua murid dan Gereja
- Untuk mewujudkan iman
- Di dalam susunan persekutuan hidup di sekolah
- Sehingga anggota-anggotanya memperoleh nilai-nilai, sikap-sikap dan kemampuan
- Bagi tugas-tugasnya sebagai orangkatolik sekarang dan masa depan di tengah-tengah dunia dan masyarakat
a.
USAHA
1.
Kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud.
2.
Pekerjaan (perbuatan,
prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk mencapai sesuatu).
3.
Past. Sekolah disebut
usaha karena mrpkn tindakan atau aksi atau karya iman dalam proses penyelamatan
dan pembebasan.
b.
YANG DIJALANKAN OLEH SEKOLAH (KATOLIK)
1.
Terlaksana di sekolah,
khususnya sekolah Katolik
2.
Sekolah Katolik menjadi
penentu kebijakannya.
3.
Sekolah Katolik merupakan
penanggungjawab atas penyelenggaraannya.
4.
Sekolah dimaksudkan:
Yayasan, guru agama, guru Katolik, Kepala Sekolah Katolik, orang tua siswa
Katolik.
c.
DALAM HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN ORANG TUA MURID DAN
GEREJA
1. Karya pastoral adalah karya Gereja dalam menghadirkan Allah sebagai
Gembala.
2. Di sekolah penghadiran Allah Gembala ini disesuaikan dengan konteks
sekolah (kontekstualisasi).
3. Penghadiran Allah Gembala dalam implementasinya di sekolah.
(Implementasi: pelaksanaan; penerapan)
d. UNTUK MEWUJUDKAN IMAN
1. Pastoral adalah usaha
membawa iman ke perwujudan.
2. Iman dilaksanakan di
dalam tindakan nyata.
3. Maka pastoral dalam
arti berbuat merealiasikan iman ini merupakan
tindakan lebih lanjut dari pewartaan Injil.
e. DI DALAM PERSUTUAN HIDUP DI SEKOLAH
1. Persekutuan hidup = yaitu
kelompok orang yang hidup dan bekerja sama.
2. Sekolah merupakan suatu bentuk persekutuan
hidup, karena di dalamnya orang-orang hidup dan bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.
3. Di sinilah iman itu diwujudnyatakan
f. SEHINGGA ANGGOTA-ANGGOTANYA MEMPEROLEH NILAI-NILAI, SIKAP-SIKAP DAN
KEMAMPUAN
•
Pastoral bertujuan agar
mewujudkan hakekat masyarakat katolik:
1.
Persekutuan hidup
2.
Dari orang-orang beriman
3.
Yang bersatu
4.
Yang kudus
5.
Yang melanjutkan karya
Kristus (apostolik)
6.
Yang terbuka untuk semua
orang, bangsa dan jaman
7.
Yang memnghayati
pergaulan dengan Kristus
8.
Yang hidup sebagai putra
Allah yang jaya
9.
Yang bersatu dengan
Kristus secara sakrmentil
10. Yang mengikuti teladan Kristus.
·
Pastoral bertujuan untuk
merealisasikan sikap-sikap/ciri khas masyarakat Katolik:
- Yang menikah hidup dalam perkawinan monogam
- Sebagian hidup selibat
- Kode moralitasnya tinggi
- Membentuk diri menurut teladan Kristus
- Berpola hidup sederhana/miskin.
- Lemah lembut dan murah hati.
- Menanggung beban hidup dengan tabah
- Lapar dan haus akan kebenaran.
- Suka damai
- Bertanggungjawab atas tugasnya, sampa berani menderita demi keadilan.
·
Pastoral bertujuan untuk
merealisasikan mentalitas/cara hidup khas masyarakat katolik:
- Pengurbanan/penghampaan diri
- Memberi tanpa mengharapkan imbalan
- Menjadi hamba
- Mengampuni kesalahan
- Membalas kejahatan dengan kebaikan
- Tidak mengadili orang lain
- Sanggup menderita karena keadilan
- Hidup berdasar atas renungan dan doa batin
- Cinta kepada sesama seperti dirinya sendiri
- Cinta kepada Tuhan melebihi segala-galanya
·
SIFAT-SIFAT PASTORAL
SEKOLAH (SYARAT-SYARAT YG PERLU DIPENUHI:
•
Terdapat sepuluh sifat
pastoral sekolah, yang perlu diusahakan perwujudannya di dalam Pastoral Sekolah.
1.
Pastoral Sekolah harus
Katolik
a.
Katolik (Yun) artinya
universal, umum, meliputi semuanya, total.
b.
Tidak ada satu ajaranpun
yang diprotes.
c.
Pengajaran Kristus
sebagaimana diteruskan di dalam Gereja betul-betul
disampaikan
seluruhnya.
2. Pastoral Sekolah harus progresif/developmental
·
Materinya diberikan
sesuai dengan fase-fase perkembangan siswa.
·
SD SLTP SLTA PT
3. Pastoral Sekolah harus bersifat apologetis
ü
Apologetik: Pembelaan secara
ilmiah keyakinan Kristiani mengenai Allah, Kristus, Gereja dan tujuan hidup
manusia.
ü
Pembelaan ini dapat
ditujukan kepada para pemeluk agama lain, anggota komunitas Kristiani yang
lain, warga komunitas sendiri yg ragu-ragu atau kepada orang beriman biasa yg
ingin mengerti bahwa iman mereka dpt dipertanggungjawabkan (Bdk 1 Petr 3:15).
ü
Siswa dibina untuk dpt
memberi pertanggunganjawab atas imannya.
4. Pastoral Sekolah harus sesuai dengan situasi konkrit dunia dewasa ini
ü
Siswa dibina untuk mampu
memberi respon atau jawaban yg tepat atas situasi dunia/masyarakat yang
dihadapinya.
ü
Bukan asimilasi, bukan
lebur/hanyut dalam situasi dunia.
5. Past.sekolah harus membimbing otoaktivitas
ü
Pastoral Sekolah bukan
pemberian instruksi, bukan indoktrinasi, melainkan pembinaan otoaktivitas
siswa.
ü
Otoaktivitas siswa dalam
mewujudkan iman mendapatkan pembinaan, sehingga berkembang secara tepat.
6. Past.sekolah harus berhubungan dgn past keluarga dan pastoral Paroki
ü
Pastoral:
· Keluarga
· Sekolah
· Paroki
7. Pastoral Sekolah harus operasional
•
OPERASIONAL, MELIPUTI:
a)
Merenungkan
b)
Membaca Kitab Suci
c)
Memuji Tuhan
d)
Ekspresi Iman
e)
Pengamalan Iman
f)
Penyaksian Iman
8.Pastoral Sekolah
harus bersifat misioner
•
Artinya membina siswa kepada
pelaksanaan tugas perutusan Gereja.
•
Siswa memperoleh
pembinaan agar menjadi misionaris di dalam lingkungannya.
9.Pastoral Sekolah harus membangun Kerajaan Allah
•
Kerajaan Allah berarti
Allah yang merajai hidupnya.
•
Pastoral Sekolah membina
siswa agar mengalami bahwa Allah sendirilah yang mempengaruhi dan merajai atas
diri dan hidup para siswa.
10.Past. sekolah harus memperkuat filsafat Pancasila berdasar ajaran
Gereja.
•
Pancasila merupakan
ekspresi hidup bersama sebagai bangsa Indonesia. Pandangan hidup bangsa
Indonesia.
•
Umat Katolik yang warga
negara Indonesia terikat oleh Pancasila
•
Bagi Umat Katolik
Pancasila perlu dihayati di dalam konteks iman Katolik.
•
Dalam hal inilah siswa memperoleh
pembinaan melalui Pastoral Sekolah.
III.
VISI DAN KONSEPSI PASTORAL SEKOLAH
A. VISI
Diartikan sebagai apa yg
diangan-angankan atau apa yg dimimpi-mimpikan. Visi akan menjadi dasar pijakan
dan pelaksanaan rencana kegiatan.
Visi Pastoral adalah segala yg diangan-angankan mengenai
pastoral dan yg menjadi dasar pijikan dari perencanaan kegiatan pastoral serta
pelaksanaannya.
Visi Sekolah adalah sebagai segala sesuatu yg diangan-angankan dan yg dijadikan dasar
pijakan dalam pelaksanaan rencana-rencana kegiatan sekolah.
Visi Pastoral Sekolah adalah dasar pijakan
untuk setiap kegiatan pastoral sekolah.
Konsepsi diartikan sebagai pengertian atau
gambaran
Konsepsi pastoral adalah pengertian
atau gambaran mengenai pastoral.
Konsepsi sekolah adalah gambaran atau pengertian mengenai
sekolah.
Konsepsi Pastoral Sekolah adalah pengertian atau
gambaran mengenai pastoral sekolah.
Menurut Vat II(GS): Tujuan-tujuan Gereja mendirikan sekolah Katolik.
1. Tiga(beberapa) tujuan Gereja mendirikan
Sekolah-sekolahnya:
a. Gereja menyelenggarakan sekolah utk berkontak dengan masyarakat agar
tugas Gereja, yaitu mewartakan Kristus dapat dilaksanakan
b. Gereja menyelenggarakan sekolah untuk membantu orangtua Katolik. Maka
sekolah Katolik menyesuaikan anak didik Katolik. (Kalau orgtu yg beragama lain
mau menyekolahkan anaknya di sekolah katolik, mereka harus dgn tahu dan mau
menerima sifat-sifat sekolah itu).
c. Gereja menyelenggarakan sekolah untuk membantu orangtua setempat apapun
juga agama mereka. Sekolah type ini merupakan tempat pertemuan semua aliran masyarakat dan Gereja. Kebutuhan
masyarakat yg menentukan pelayanan Gereja. Kesaksian Gereja justru terdiri dari
sumbangan cinta kasih murni itu.
A. Gereja menyelenggarakan sekolah utk berkontak
dengan masyarakat agar tugas Gereja, yaitu mewartakan Kristus dapat
dilaksanakan.
Alasan-alasan yg mendukung:
Sesuai dgn latar belakang sejarah perkembangan
Gereja dan motivasinya didasarkan atas kutipan Injil mengenai tugas pokok
Gereja bahwa sekolah Katolik merupakan tempat dan alat untuk berkontak dengan masyarakat ;
dapat menjadi tempat persemian yg memperkembangkan jumlah umat dan dgn demikian
memajukan masyarakat.
Akan tetapi
1.
Sekolah mempunyai tujuan
intrinsiknya sendiri dan bukan utk menambah jumlah baptisan(Kristenisasi)
2.
Sekolah bukan
satu-satunya alat/tempat untuk melaksanakan tugas pewartaan Kristus
3.
Anak adalah pelaku utama dalam pendidikan dan
sekolah seharusnya melayani kebutuhan baik anak didik maupun masyarakat di mana
sekolah itu berada, sehingga perlu memperhatikan bahwa mereka adalah subyek
bukan obyek dengan demikian juga terhadap kebebasan mereka.
CIRI-CIRI KEKATOLIKAN:
1.
Anggaran dasar Yayasan
penyelenggaranya berasaskan katolik
2.
Staf pengajar dan
pimpinan katolik
3.
Pelajaran agama
diutamakan
4.
Acara-acara keagamaan
menonjol
5.
Sekolah dianggap
komunitas Katolik
6.
Murid diperlakukan sbg
katekumen
7.
Keberhasilan diukur
berdasarkan jumlah permandian
8.
Katekese katekumenat diperhatikan
9.
Ada papan nama dan nama
sekolah khas katolik
10. Suasana saleh suci
11. Hubungan dengan paroki erat.
Akibat-akibat
bagi hubungan sekolah dengan masyarakat:
1.
Gereja/sekolah ikut ambil
bagian dalam membudayakan masyarakat, namun bisa dipertanyakan budaya mana yg
dimaksudkan.
2.
Adanya hubungan Gereja
lewat sekolah dgn masyarakat lebih luas
3.
Masyarakat diperlakukan
sebagai obyek
4.
Masyarakat kurang/tdk
berpartisipasi terhadap sekolah
5.
Adanya hubungan yg
tertutup
6.
Adanya sikap was-was dari
pihak masyarakat utk memberikan kesempatan membuka sekolah katolik(Kristenisasi
dan pandangan bahwa sekolah Katolik adalah sekolah agama
7.
Memungkinkan adanya
saingan Gereja/sekolah dgn masyarakat tertentu.
B. Gereja menyelenggarakan sekolah untuk membantu
orang tua katolik:
Alasan-alasan yg
mendukung:
1.
Sekolah dianggap
Komunitas iman yg menunjang dan melengkapi pendidikan iman dan keluarga.
2.
Dgn demikian sekolah
menjawab tuntutan Gereja terhadap orang tua supaya menyekolahkan anaknya di
sekolah Katolik
3.
Iman Katolik diperkenalkan
kepada sejumlah keluarga non katolik
4.
Pelajaran agama dan kebiasaan-kebiasaan
katolik(ibadat dan perayaan) berjalan dgn teratur
5.
Peraturan pemerintah
memberi tempat dan jaminan utk sekolah semacam itu.
Akan
tetapi:
1.
Anak-anak non katolik dpt
mengalami paksaan yg bertentangan dgn prinsip kita
2.
Tidak jarang pula
anak-anak non katolik menerima sifat katolik dari sekolah, hanya utk bisa
bersekolah di situ; sehingga pelaksanaan pembinaan iman menjadi sulit
3.
Sekolah bisa menutup diri
dan memberi kesan bahwa orang katolik hanya melayani kebutuhan sendiri saja
4.
Orang tua katolik
kadang-kadang mempercayakan pendidikan iman anaknya sedemikian rupa kepada
sekolah, sehingga mereka sendiri menjadi lalai untuk memperhatikan perkembangan
iman anaknya.
Ciri-ciri kekatolikan
1.
Masyarakat umum kurang merasa
terlibat dgn nasib sekolah; malahan dpt mengalami sekolah sbg unsur asing yg
menimbulkan saingan, bahkan menimbulkan fanatisme melawan.
2.
Karena mutunya, sekolah
katolik kadang-kadang diminati oleh kalangan elite, sehingga hubungan Gereja
dgn golongan tersebut lancar.
3.
Sekolah menunjang
perkembangan umat lokal dan menumbuhkan partisipasi dan tanggung jawab orangtua
terhadap sekolah.
4.
Melalui umat katoliklah
masyarakat dibangun.
C. Gereja menyelenggarakan sekolah untuk membantu
orangtua setempat apapun juga agama mereka. Sekolah type ini merupakan tempat
pertemuan semua aliran masyarakat dan
Gereja. Kebutuhan masyarakat yg menentukan pelayanan Gereja.
Alasan-alasan yg
mendukung:
1.
Dgn mendirikan sekolah
katolik, Gereja menyatakan tanpa pamrih rela melayani masyarakat luas.
2.
Sekolah katolik merupakan
bentuk kesaksian yg ampuh, sungguh melakukan katekese dan pendalaman iman,
apalagi menghargai fungsi keselamatan agama lain.
3.
Langkah ini mempercepat
proses inkulturasi, memupuk kerukunan hidup dan toleransi, krn secara positif
melibatkan Gereja dlm masyarakat
4.
Dan menjamin pelaksanaan
hak-hak asasi manusia antara lain kebebasan dan memperhatikan kebutuhan peserta
didik.
Akan tetapi:
1.
Dgn sekolah macam ini,
akan dirasakan kaburnya arah dan identitas sekolah katolik.
2.
Sekolah macam ini tidak
sesuai dgn harapan org tua katolik
3.
Di situ terasa sulit dan
terlantarnya pembinaan iman serta hilangnya ciri-ciri sekolah katolik yg biasa
4.
Apalagi memungkingkan
indiferentissime terhadap sesama
5.
Memang ditakutkan Gereja
akan mati dgn leburnya sekolah katolik.
Ciri-ciri kekatolikan:
1.
Keunggulan dlm pengabdian
memberikan jasa, pelayanan yg nyata.
2.
Pengabdian tanpa pamrih,
kebebasan beragama dihormati, suasana persaudaraan dan kerukunan terciptakan
3.
Lebih memasyarakat
4.
Kekompakan staf
pengajarnya
5.
Semangat katolik dan iman
pribadi para pendidiknya terlebih kalangan awam
6.
Kemungkinan rahmat Allah
lewat agama lain.
Akibat-akibat bagi hubungan dgn
masyarakat
1.
Hubungan timbal-balik
sekolah dgn masyarakat menjadi lebih akrab, krn sekolah demikian lebih simpatik
dan mudah diterima, partisipasi masyarakat lebih besar, karena lebih merasa
dilayani dan dihormati hak-haknya
2.
Mengakibatkan Gereja
bekerja bersama rakyat, bukan hanya utk golongan lain, memasyarakat, bahkan
lebur dlm masyarakat
3.
Mendorong tanggungjawab
umat dan fanatisme, mengurangi kerawanan SARA(Suku-Agama-Ras-Antar golongan)
Tantangan
Pastoral:
A.
Faktor real(data tentang
sekolah katolik)
Sekolah katolik merupakan
lingkungan hidup yg paling penting dan luas bagi anak-anak setelah keluarga,
bahkan khusus secara profesional dimaksudkan sbg wadah pendidikan. Di sekolah
adanya potensi yg luar biasa yg belum didayagunakan secara tuntas, baik
kuantitatif maupun kualitatif.
B.
Faktor Ideal(hakikat
pastoral)
Kuantitatif krn hakikat pastoral itu sendiri,
yakni karya ilahi yg dipercayakan kpd manusia dan bertujuan menunjukkan serta
menyalurkan hidup yg berlimpah-limpah yg menyangkut keselamatan manusia
seutuhnya.
VISI DAN KONSEPSI PASTORAL
SEKOLAH:
1. Visi Pastoral Sekolah
1. Visi Pastoral Sekolah
Gambaran umum mengenai pastoral sekolah, terutama arah dasar yg ditempuh,
sasaran yg ingin dicapai, tujuan kegiatan-kegiatan dan kebijakan yg ditentukan
oleh visi sbg faktor ideal dan data konkret sbg faktor real.
Konsepsi pastoral menurut dokumen-dokumen Vatikan II maupun KWI adalah
a.
Deklarasi tentang
pendidikan Kristen
b.
Sekolah Katolik
c.
Awan Katolik di sekolah
sbg saksi iman
d.
Dimensi religius
pendidikan
Pedoman Gereja Katolik Indonesia sbg arah dasar no. 22:
a.
Memungkinkan manusia muda
menemukan dan mengembangkan dirinya dlm kesatuan dgn sesama dan seluruh alam
semesta, mewariskan dan mengembangkan nilai-nilai dasar manusiawi.
b.
Memberi bekal kepada
manusia muda membangun masa depannya, supaya memiliki kepribadian , kepandaian,
ketrampilan, keahlian dan kemampuan utk mengambil keputusan dgn suara hati yg
tepat sbg orang beriman.
c.
Menyediakan
pembimbing-pembimbing yg penuh keterlibatan dan perhatian pada peserta didik,
utk itu diperlukan lebih banyak alternatif penyediaan pendidik yg berdedikasi,
berketrampilan dan memperoleh prasarana yg memadai.
d.
Dapat berdirikari dalam
interaksi yg sehat dgn orgtua, negara, lembaga-lembaga keagamaan dan
pelaku-pelaku media serta seluruh sektor kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
e.
Menolong terbentuknya
gerakan-gerakan dan organisasi kaum muda yg memungkingkan interaksi optimal
antar pria dan wanita dgn semangat kebangsaan yg terbuka
f.
Merangsang terbentuknya
lingkaran-lingkaran penelitian dan pengembangan masalah kepemudaan.
Dokumen Konvensi tentang Humanisme
Kristen, di Bangkok tgl 31 Januari-3Februari 1999, menjadi acuan
visi dan konsepsi pastoral sekolah, dlm no. 43: mengatakan: Pendidikan
adalah wahana besar utk pembentukan budi dan hati dgn nilai budaya dan rohani.
Ada kebutuhan untuk mendidik lebih baik umat beriman berkenaan dgn dasar-dasar
kepercayaan mereka.
Dari dokumen di Bangkok
ini uraikan arah dasar yg menjadi visi pastoral sekolah:
1. Prinsip Inkarnatoris
Gereja dapat dipahami sbg
kelanjutan Inkarnasi Putera Allah di tengah dunia ini, mendatangi umat
dipemukiman dan tempat kerjanya. Past. Sekolah sbg kedatangan Gereja di
sekolah.
2. Kehadiran Gereja di Sekolah
Kehadiran Gereja yg aktif
menyelamatkan melalui tugas-tugasnya yg dikembangkan di sekolah melalui
pastoral sekolah.
3. Sasaran yg perlu dicapai
-
Tumbuhnya kehidupan yg
berlimpah-limpah dlm diri murid dan guru, tdk hanya secara anonim, melainkan
secara lebih eksplisit.
-
Memperhatikan jenis dan
jenjang sekolah
-
Menyusun daftar indikator
utk menilainya agar usaha-usaha dan keberhasilannya dpt dievaluasi
-
Dgn adanya profil menurut
jenjang tertentu sekolah katolik dpt membatasi diri pada jenjangnya, krn memang
hanya itu porsi yg menjadi tanggungjawabnya.
KONSEP PASTORAL SEKOLAH
A.
Konsep Pastoral
Dlm dukumen GS: Pastoral adalah segala
usaha yg tertuju kpd perkembangan iman sbg unsur hidup. Tujuan pastoral gereja
pada umumnya membantu proses penghayatan iman. Membantu dan menunjang proses
penyadaran iman, juga terlaksana dlm kehidupan yg tdk khas kristiani.
GS: Membina umat katolik di
sekolah utk mewujudkan imannya di tengah-tengah dunia.
Karya Pastoral adalah Kesadaran akan karya
Allah dan kepekaan utk tanda kehadiran Allah. Maka dpt dikatakan bahwa karya
pastoral ialah adanya usaha utk membantu dan mendukung perkembangan iman, dan
membantunya semakin relevan dlm hidup manusia.
B. Konsep Sekolah:
v
Pengertian:
1. Pengajaran, pendidikan atau pembentukan
ü Menurut dokumen negara
dan pemerintah(UUD45, psl 31)
a. Tiap-tiap warga negara
berhak mendapat pengajaran
b. Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yaitu yg diatur dgn UU.
UU No. 4 1950, UU No.12 1945 Bab II psl 3: Tujuan
pendidikan dan pengajaran: membentuk manusia susila yg cakap dan warga
negara yg demokratis serta bertanggungjawab tentang kesejahteraan masyarakat
dan tanah air.
ü Dokumen Gereja: GE 8-9:
Pembentukan manusiawi kaum muda, mendidik murid-murid
ü Sek Kat. 26: Sekolah sbg
tempat pembentukan secara menyeluruh
ü Sek. Kat. 29: Pengajaran
di sekolah adalah pendidikan artinya pengembangan manusia dari dlm, dgn
membebaskan dia dari suasana yg mungkin menghalang-halangi menjadi manusia yg
sungguh-sungguh utuh.
2. Pengajaran dlm rangka pendidikan
a. Rangka pendidikan
ü Gereja Katolik dan
Rebuplik Indonesia sbg negara Pancasila memilik tanggungjawab pendidikan dan
pengembangan manusia seutuhnya.
ü Pendidikan pertama
dan utama adalah orang tua tetapi perlu
bantuan dari masyarakat juga.
ü GBHN: pendidikan
merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
b. Pengajaran di sekolah sbg
cara dan bentuk pendidikan
Pengajaran di sekolah adalah cara dan bentuk
utk membantu orang tua dlm melaksanakan tanggungjawab atas pendidikan
anak-anaknya dgn cara dan dlm bentuk pengajaran yg merupakan salah satu unsur
pendidikan.
v
Otonomi
Sekolah
1.
Otonomi sekolah sbg medan tata dunia
Tata dunia: hal ihkwal
keduniaan, kemasyarakatan, ilmu, teknik dan aneka bidang hidup manusia(GS 36 dan AA 7).
ü
Otonomi ialah hal bahwa tata dunia mempunyai nilai dan hukum sendiri,
kebenaran, kebaikan dan tatanan sendiri yg harus dindahkan oleh manusia dgn
mengakui metode-metode masing-masing ilmu dan teknik(GS 36), tujuan dan
maknyanya sendiri bagi kesejahteraan manusia(AA7).
ü
Aplikasi otonomi tata dunia bagi sekolah
Otonomi tata dunia dteguhkan dan disempurnakan
dlm cahaya iman dan rahmat.
2.
Implikasi dan konsekuensi otonomi sekolah
ü Fungsi sekolah sbg
sekolah: nilai dan fungsi sekolah dipertahankan
ü Profesionalisme: pengelolaan
sekolah yang profesional
2.1.Pastoral Sekolah sbg aspek
2.2.Peluang-peluang pastoral sekolah
2.3.Soal metode pastoral sekolah
Metode pastoral yg diperkaya oleh dan
disesuaikan dgn konteks sekolah.
ü Metode Pastoral yg lazim:
·
Tdk hanya melulu mengajar mata pelajaran profan, metode pastoral adalah
menyangkut sikap, cara pendekatan dan cara kerja Gereja melalui tugas-tugas
pokok Gereja yaitu:
ü Metode yang lazim di
Sekolah
Metode-metode pastoral mendayagunakan
sarana-sarana manusiawi, termasuk situasi dan kondisi persekolahan. Pastoral diharapkan
menyesuaikan diri dengan kondisi persekolahan.
( Metodologi dan perkembangan sekolah dan para
murid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar