Sabtu, 31 Oktober 2015



PASTORAL SEKOLAH
I: LATAR BELAKANG PASTORAL SEKOLAH
v  Hubungan timbal balik antara:
ü  Pastoral
ü  Sekolah
ü  Sekolah Katolik
v  Pastoral sebagai Faktor Umum
 

                      Sebagai Faktor Khusus
       Spesialisasi                       Kontekstualisasi
Hubungan timbal balik Pastoral dengan sekolah dapat dikatakan Pastoral Sekolah.
Yakni dapat dikatakan Pastoral sebagai faktor Umum dan Sekolah sebagai Faktor khusus yg membatasinya dengan arti spesifikasi dan kontekstualisasi.

A.    PASTORAL PADA UMUMNYA
v  Persepsi Pastoral yang dipilih dan dipergunakan:
ü  yaitu pastoral yang terinspirasi oleh sabda dan teladan Yesus, gembala yang baik: “aku datang agar mereka mendapat hidup dalam segala kelimpahannya (Yoh 10:10)”.
a.      Tujuan kedatangan Kristus Sang gembala menjadi tujuan pastoral:
  1. Hidup yang berlimpah-limpah
-          Kelimpahan hidup tidak hanya dalam arti kuantitatif melainkan juga dan terutama dalam arti kualitatif, yakni meliputi aneka aspek yang terkait, yang lebih jelas bahwa Pastoral mengacu kepada pembentukan manusia seutuhnya dalam cahaya iman.
  1. Manusia seutuhnya
-          Pandangan tentang manusia secara keseluruhan yang dikonsepkan oleh Tuhan. Yang artinya menurut aneka aspek manusia yang harus dikembangkan, yaitu: menurut cikal bakal kemampuan dan kebutuhannya.
  1. Manusia menurut aneka kebutuhannya
-          Manusia dibekali dgn aneka cikal bakal kemampuan yg harus dikembangkan sehingga tampil dalam bentuk kebutuhan yg harus di penuhi.
  1. Manusia menurut aneka aspeknya
-          Aspek-aspek yg harus dikembangkan yaitu: psikis, afektif, intelektual, kultural, sosial, religius, moral, ekonomis dan politis yg saling berkaitan.(Anak kecil dibantu oleh ortu dgn bantuan pihak lain, sedangkan jenjang yang agak tinggi dibutuhkan keahlian yg khas dan khusus serta diperlukan pembagian tugas secara specifik(spesialisasi tanpa mengaibaikan keseluruhannya)
  1. Manusia menurut hidup rohaninya
-          Dalam Pastoral sekolah sebagai cara untuk memberi perhatian aspek hidup rohani secara keseluruhan.
-          PL: Ruakh sebagai aspek manusia yg menonjolkan hubungannya dgn Yahwe.
-          PB: Soma, psyche dan pneuma sebagai sebutan untuk keseluruhan hakekat manusia.
-          Kej 2:7: Manusia sebagai suatu totalitas ia telah diciptakan; sebagai suatu totalitas, ia telah jatuh dalam dosa, dan sebagai totalitas ia telah diselamatkan.
-          Manusia di perhatikan hidup rohaninya secara keseluruhan sebagai jasmani dan rohani. Maka dilihat dari manusia sebagai kesatuan(soma, psyche dan pneuma=tubuh, jiwa serta roh).
PERANAN ALLAH

               PATORAL SEKOLAH

  USAHA MANUSIA
b.      Sebagai usaha manusia, maka pastoral :
1.      Usaha komunikatif
-          Hubungan antar manusia dalam bentuk komunikasi, baik dalam arti proses dan relasi timbal-balik maupun dalam arti menyampaikan sesuatu yang berharga. Sebagai komunikasi pastoral menuntut sikap-sikap dan perilaku, metode serta organisasi dan teknik tertentu.
2.      Menghadirkan kebaikan penggembalaan Tuhan
-          Pastoral bukan hanya tindakan melulu manusiawi, melainkan sbg sarana utk memperhatikan, menyalurkan kebaikan penggembalaan Tuhan sendiri. Karena Dialah Gembala Utama yg harus menjadi transparan dlm diri dan pelayanan para pelaksana pastoral.
3.      Agar dialami para murid
-          Pastoral bukan hanya informasi melainkan sapaan, sentuhan ilahi yg harus dialami lebih dulu oleh peserta. Primat karya Allah yg mendahului segala prakarsa manusia. Karya penebusan Kristus menjangkau secara eksistensial semua org menekankan pada pengalaman hidup real yg lebih mendalam dan bahkan menjadi bahan refleksi.
Dkl: Agar melalui pastoral, orang mengalami sentuhan dari rahmat Allah bagi hidupnya.
4.      Supaya semakin mampu dan mau menanggapinya
-          Pastoral sebagai komunikasi dua arah, maka sapaan Tuhan harus dialami supaya ditanggapi dan dgn demikian tumbuh keselamatan, yakni kesatuan antara Tuhan dan manusia dan antar-manusia.
5.      Dengan menghayati, mengungkapkan, mengamalkan dan memberi kesaksian iman (akan Kristus).
-          Tanggapan manusia atas sapaan Allah ialah iman sebagai sikap dasar. Iman yg hidup ialah iman yg dihayati, diungkapakan, diamalkan dan sebagainya.
-          Dalam lingkungan sekolah katolik, perhatian diberikan kepada org sudah katolik dan juga mereka yg bukan katolik juga, yg artinya perhatian pastoral diberikan kepada semua orang.
6.      Dengan demikian mendapat hidup yang Berlimpah
-          Hidup berlimpah-limpah dianugerahkan Allah kepada mereka yg beriman, maka diharapkan agar dgn pastoral sbg pembinaan iman para murid mendapat hidup yg berlimpah-limpah, dimaksudkan hidup ilahi sbg rahmat bagi manusia dgn segala implikasi dan konsekuensinya juga dalam tata dunia.

B.     SEKOLAH SEBAGAI SEKOLAH
Persepsi mengenai Sekolah:
-          Sekolah, yaitu kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal dalam setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Beberapa faktor yang relevan untuk pastoral:
1.       Usia pendidikan, usia peka
Para siswa berada dalam usia pendidikan, artinya justru membutuhkan pembinaan. Pembinaan sebagai peluang utk membantu para siswa menumbuhkan nilai-nilai dlm dirinya, yakni pendidikan iman yg perlu dipahami sedapat-dapatnya, digumuli, dihayati dan diamalkan. Ini adalah tanggungjawab sekolah, orang tua dan paroki.
2.      Sifat-sifat, kurun waktu yang mendukung
Kurung waktu yg mendukung pastoral, yaitu meliputi waktu cukup lama, bertahap dan berjenjang( TK, SD, SLTP, SLTA dan PT) dgn irama harian, mingguan, bulanan, catur wulanan, semesteran, tahunan yg teratur dan stabil(kurikulum, jadwal, pelajaran dan kelender pendidikan).
3.      Pendidikan keagamaan sebagai bagian kurikulum
Pendidikan agama tercantum dalam kurikulum(UPUPSPN psl 29 ay 2):
a.       Keuntugan
Obyektif agama merupakan nilai yg mendasar dan sangat tinggi, bagi kehidupan siswa  walaupun belum merasakan sebagai kebutuhan sejati karena mereka belum dewasa. Maka org dewasa yg memiliki pengetahuan mempunyai tanggungjawab dan wewenang dalam menentukan apa yg dibutuhkan oleh para siswa melalui kurikulum.
b.      Problematik
-          Ciri khas agama, apa lagi dimensi personal iman Kristiani yg adalah misteri, menurut keyakinan iman dan kebebasan yg tdk boleh dipaksakan dari luar.
-          Pengalaman dgn praktek dalam pelaksanaan pendidikan keagamaan. Yg perlu diperhatikan adalah kebebasan beragama, kebebasan agama dan kebebasan hati nurani, bahkan menurut ajaran Gereja sendiri(NA) khususnya dalam situasi tertentu.

C.     SEKOLAH KATOLIK
Sekolah-sekolah pertama yg didirikan oleh Gereja Katolik adalah:
a.       Sekolah Katekumen: Untuk org dewasa yg mau menjadi pemeluk agama Katolik.
b.      Sekolah episkopal: Sekolah yg mendidik calon iman yg disebut seminari.
c.       Sekolah Katekit: Sekolah ini dirikan utk mendidik para teolog dan untuk memperluas pengetahuan. Didalam sekolah ini diajarkan kesusteraan Yunani, sejarah, ilmu bintang, ilmu ukur, ilmu alam dll.
Tokoh-tokoh sekolah katolik: Abad pertengahan:
Benedictus dari Nurcia: 2 tujuan pendidikan:
-          Untuk mendidik anak-anak katolik menjadi biarawan/ti
-          Untuk mendidik anak untuk kehidupan dalam masyarakat.
     Aliran Skolastik: Thomas Aquino
-          Berhasil membawa agama Katolik ke puncak perkembangan kebudayaannya. Agama katoliklah yg pada waktu itu menguasai pendidikan.
      Abad 17, Jean Baptista de La Salle(1651-1719)
-          Tokoh yg sangat amat berpengaruh pada pendidikan Katolik, krn kasih sayangnya kepada sesama manusia dgn membuka sekolak utk anak-anak miskin dan terlantar, tanpa memungut bayaran. Seluruh pendidikannya diliputi jiwa katolik. Pengajarannya diselenggarakan menurut sistem klasikal(kurang, sedang dan pandai). Model sekolah ini meluas sampai di Indonesia dari abad 18 sampai sekarang.
     Konsili Vatikan II: Deklarasi ttg Pendidikan Kristen(GE 8) menegaskan bahwa: Tugas khas sekolah katolik adalah:
Menciptakan lingkungan paguyuban sekolah yg dijiwai semangat kebebasan dan cinta kasih injili, membantu tunas muda agar dalam mengembangkan pribadinya masing-masing serentak pula bertumbuh menurut ciptaan baru, yg merupakan keadaan mereka berdasarkan permandian; dan akhirnya mengarahkan seluruh kebudayaan manusiawi kepada warta keselamatan, sedemikian rupa sehingga pengetahuan yg perlahan-lahan diperoleh murid tentang dunia, kehidupan dan manusia diterangi oleh iman.
Maka sekolah katolik harus mempersiapkan murid-muridnya utk melayani dan mengembangkan Kerajaan Allah, sehingga mereka menjadi seumpama ragi yg menyelamatkan bagi masyarakat dan manusia, karena kehidupan dan kerasulan mereka yg patut dicontoh.
Sekolah Katolik memiliki beberapa aspek:
1.      Katolisitas menjadi aspek dasar, atau bercirikan khas Katolik.
ü  Isi katolisitas: Model jemaat pertama di Yerusalem yg mencerminkan tugas-tugas pokok Gereja dapat dilukiskan sbb:
a.       Persekutuan kaum beriman yg dibina(tugas Gereja mempersatukan)
b.      Ajaran para rasul yg ditekuni(Tugas Gereja mewartakan)
c.       Doa dan Liturgi terutama Ekaristi yg dirayakan( Tugas Gereja menguduskan)
d.      Berbagi harta milik(tugas Gereja melayani)
e.       Disukai orang-orang(tugas Gereja memberi kesaksian.
Maka tugas-tugas Gereja mencerminkan tritugas Kristus: Nabi=pewartaan, Imam=pengudusan, dan Raja=pelayanan.
ü  Fungsi katolisitas:
Katolisitas sebagai ringkasan kekayaan rohani iman Katolik berfungsi sbg sumber inspirasi, motivasi dan animasi untuk sekolah sebagai medan bakti.
2.      Mengusahakan hadirnya penggembalaan Ilahi yang menganugerahkan hidup yg berlimpah-limpah: Proses keselamatan merupakan proses pertemuan antara Allah dan manusia, menekankan pada karya Allah.
3.      Menekankan pendidikan nilai di sekolah Katolik
Sekolah berusaha menumbuhkan dan mengembangkan dalam diri siswa penghargaan dan komitmen terhadap nilai-nilai.
ü  Hubungan antara Pastoral Sekolah dengan Pastoral Paroki
a.      Keterbatasan pastoral Paroki yg global
b.      Pastoral sekolah sebagai specifikasi dan kontekstualisasi
Pastoral sebagai usaha komunikatif dalam konteks sekolah harus ditata sedemikian rupa sehingga memadai dan mengena konteks sekolah sebagai medan bakti yg khas dan khusus.
APAKAH KATOLISITAS ITU?
         Katolisitas berarti peranan atau sumbangan kekatolikan  (ringkasan nilai-nilai iman katolik) bagi sekolah, sehingga kekatolikan tersebut menjadi aspek dasarnya.

PASTORAL PAROKI – PASTORAL SEKOLAH
         Pastoral paroki bersifat teritorial
         Bersifat global, pukul rata, berpedoman kepada apa yang umum
         Sulit mengena dengan tepat
         Ditujukan kepada semua, meliputi semua bidang
·         Tanpa spesialisasi

PASTORAL SEKOLAH
         Melengkapi, menunjang, memperkaya sesuai dengan konteks dan kategori khas
         Merupakan spesifikasi dari past. paroki yg umum dan global
         Merupakan kontekstualisasi dari past. paroki, agar lebih memadai dan mengena dalam medan bakti yang khas/khusus

II. PENGERTIAN-PENGERTIAN PASTORAL SEKOLAH
         Rumusan Pertemuan PWIK di Malino (28 Juni-4 Juli 1981): Past. Sekolah adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk pengembangan, peningkatan, pembinaan hidup beriman umat Katolik di sekolah.
Pengertian tsb. meliputi unsur-unsur:
1.      Segala kegiatan
2.      Yang ditujukan untuk pengembangan, peningkatan dan pembinaan hidup beriman
3.      Umat Katolik
4.      Di sekolah
Unsur 1: Kegiatan-kegiatan past. Sekolah
Dlm pertemuan di Malino disebutkan: Pelajaran agama, katekese,kegiatan liturgi (misa, ibadat), pendalaman iman, rekoleksi, retret, ziarah, kunjungan ke panti asuhan, APP, rekreasi bersama, kegiatan-kegiatan antar kelompok agama di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan saling pengertian, penghargaan, kerukunan, semangat kerjasama, dsb.

Sebagai pembanding:
         Menurut P. Van Hoijdonk Past. Gereja Purba meliputi kegiatan-kegiatan:
  1. Leituorgia: merayakan, memuji kedatangan Allah kepada manusia.
  2. Kerygma: memaklumkan kedatangan Allah
  3. Katechetis: pengembangan iman melalui pelayanan Sabda.
  4. Poimenik, menghadirkan penggembalaan Allah.
  5. Koinonia, mengumpulkan umat Allah menjadi satu persaudaraan
  6. Diakonia atau melayani sesama.
·         Dalam suatu pertemuan para Kep. Sek. Katolik disebut kegiatan-kegiatan tsb:
1.      Pelajaran agama, 2-3 perminggu
2.      Pelajaran agama Katekumen.
3.      Persiapan Komuni I
4.      Misa Sekolah sebulan 2 kali.
5.      Perayaan Natal Sekolah.
6.      Perayaan Paskah Sekolah.
7.      Penerimaan Sakramen Tobat
8.      Putra/i Maria (Legio Maria anak-anak).
9.      Aksi Remaja
10.  Camping rohani
11.  Putra Altar
12.  Kunjungan orang tua anak.
·         Unsur 2 adalah:
1.      Pengembangan hidup beriman
ü  Pastoral sekolah bertujuan utk mengembangkan dan mendewasakan iman umat katolik di sekolah, sehingga iman dpt diwujudkan dalam situasi konkret dewasa ini.
ü  Berarti: membimbing perkembangan iman. iman adalah penyerahan diri kepada Tuhan dengan kesediaan pelaksanakan tugas-tugas yang menyertainya di dalam kenyataan hidupnya. Membimbing saja karena potensi iman berasal dari tuhan sendiri.

2.      Peningkatan hidup beriman
Umat katolik disekolah perlu adanya pendalaman iman supaya mencapai kedewasaan iman. Meningkatkan mutu dan isi hidup beriman, sehingga sampai pada penghayatan iman dan pengalaman akan sapaan cinta kasih Allah dalam hidupnya yang konkret.
3.      Pembinaan hidup beriman
Memungkinkan peserta denganm bantuan rahmat Allah bangkit imannya, mengalami dan mengungkapkan imannya dan mengintegrasikan diri  ke dalam komunita Gereja dgn memberi kesaksian apostolik serta melaksanakan tugas-tugas dlm masyarakat.
Berarti ada bersama dengan yang dibina di dalam perjalanan imannya, sambil menunjukkan tujuan yang perlu dicapai, kadang-kadang juga mengarahkan ke tujuan yang mau dicapai. Ada yang menyebutnya sebagai pendampingan.
Unsur 3 : Umat Katolik
1.      Di sekolah umat Katolik tsb meliputi:
  1. Anak-anak (SD).
  2. Remaja (SLTP)
  3. Muda-mudi (Sekolah Menengah – Perguruan Tinggi).
  4. Guru agama Katolik (Pekerja Past sekolah).
  5. Petugas-petugas penyelenggara sekolah yg beragama Katolik.
7.      Orang tua siswa yg beragama Katolik
Unsur 4: Di sekolah
1.      Bertempat di sekolah
2.      Penanggungjawabnya sekolah
3.      Yang menetapkan  kebijakan-kebijakan yang mendukung terlaksananya pastoral sekolah.
4.      Pastoral Gereja (kerjasama dengan Gereja).

Definisi khusus tentang Pastoral Sekolah
Pastoral Sekolah adalah usaha yang dijalankan oleh sekolah dalam hubungan kerjasama dengan orang tua siswa dan Gereja (Hirarki) untuk mewujudkan iman di dalam susunan persekutuan hidup sekolah, sehingga anggota-anggotanya memperoleh nilai-nilai, sikap-sikap dan kemampuan bagi tugas-tugasnya sebagai orang katolik sekarang dan di masa depan di tengah-tengah dunia dan masyarakat.
TUJUH UNSURNYA:
  1. Usaha
  2. Yang dijalankan oleh sekolah (Katolik)
  3. Dalam hubungan kerjasama dengan orang tua murid dan Gereja
  4. Untuk mewujudkan iman
  5. Di dalam susunan persekutuan hidup di sekolah
  6. Sehingga anggota-anggotanya memperoleh nilai-nilai, sikap-sikap dan kemampuan
  7. Bagi tugas-tugasnya sebagai orangkatolik sekarang dan masa depan di tengah-tengah dunia dan masyarakat
a.    USAHA
1.    Kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud.
2.    Pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk mencapai sesuatu).
3.    Past. Sekolah disebut usaha karena mrpkn tindakan atau aksi atau karya iman dalam proses penyelamatan dan pembebasan.

b.   YANG DIJALANKAN OLEH SEKOLAH (KATOLIK)
1.    Terlaksana di sekolah, khususnya sekolah Katolik
2.    Sekolah Katolik menjadi penentu kebijakannya.
3.    Sekolah Katolik merupakan penanggungjawab atas penyelenggaraannya.
4.    Sekolah dimaksudkan: Yayasan, guru agama, guru Katolik, Kepala Sekolah Katolik, orang tua siswa Katolik.
c.       DALAM HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN ORANG TUA MURID DAN GEREJA
1.      Karya pastoral adalah karya Gereja dalam menghadirkan Allah sebagai
Gembala.
2.      Di sekolah penghadiran Allah Gembala ini disesuaikan dengan konteks
sekolah (kontekstualisasi).
3.      Penghadiran Allah Gembala dalam implementasinya di sekolah.
(Implementasi: pelaksanaan; penerapan)
d.      UNTUK MEWUJUDKAN IMAN
1. Pastoral adalah usaha membawa iman ke perwujudan.
2. Iman dilaksanakan di dalam tindakan nyata.
3. Maka pastoral dalam arti berbuat merealiasikan iman ini merupakan
    tindakan lebih lanjut dari pewartaan Injil.
e.       DI DALAM PERSUTUAN HIDUP DI SEKOLAH
1.      Persekutuan hidup = yaitu kelompok orang yang hidup dan bekerja sama.
2.      Sekolah merupakan suatu bentuk persekutuan hidup, karena di dalamnya orang-orang hidup dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
3.      Di sinilah iman itu diwujudnyatakan
f.       SEHINGGA ANGGOTA-ANGGOTANYA MEMPEROLEH NILAI-NILAI, SIKAP-SIKAP DAN KEMAMPUAN
         Pastoral bertujuan agar mewujudkan hakekat masyarakat katolik:
1.         Persekutuan hidup
2.         Dari orang-orang beriman
3.         Yang bersatu
4.         Yang kudus
5.         Yang melanjutkan karya Kristus (apostolik)
6.         Yang terbuka untuk semua orang, bangsa dan jaman
7.         Yang memnghayati pergaulan dengan Kristus
8.         Yang hidup sebagai putra Allah yang jaya
9.         Yang bersatu dengan Kristus secara sakrmentil
10.     Yang mengikuti teladan Kristus.
·         Pastoral bertujuan untuk merealisasikan sikap-sikap/ciri khas masyarakat Katolik:
  1. Yang menikah hidup dalam perkawinan monogam
  2. Sebagian hidup selibat
  3. Kode moralitasnya tinggi
  4. Membentuk diri menurut teladan Kristus
  5. Berpola hidup sederhana/miskin.
  6. Lemah lembut dan murah hati.
  7. Menanggung beban hidup dengan tabah
  8. Lapar dan haus akan kebenaran.
  9. Suka damai
  10. Bertanggungjawab atas tugasnya, sampa berani menderita demi keadilan.
·         Pastoral bertujuan untuk merealisasikan mentalitas/cara hidup khas masyarakat katolik:
  1. Pengurbanan/penghampaan diri
  2. Memberi tanpa mengharapkan imbalan
  3. Menjadi hamba
  4. Mengampuni kesalahan
  5. Membalas kejahatan dengan kebaikan
  6. Tidak mengadili orang lain
  7. Sanggup menderita karena keadilan
  8. Hidup berdasar atas renungan dan doa batin
  9. Cinta kepada sesama seperti dirinya sendiri
  10. Cinta kepada Tuhan melebihi segala-galanya

·         SIFAT-SIFAT PASTORAL SEKOLAH (SYARAT-SYARAT YG PERLU DIPENUHI:
         Terdapat sepuluh sifat pastoral sekolah, yang perlu diusahakan perwujudannya di dalam Pastoral Sekolah.
1.      Pastoral Sekolah harus Katolik
a.       Katolik (Yun) artinya universal, umum, meliputi semuanya, total.
b.      Tidak ada satu ajaranpun yang diprotes.
c.       Pengajaran Kristus sebagaimana diteruskan di dalam Gereja betul-betul
disampaikan  seluruhnya.
2.      Pastoral Sekolah harus progresif/developmental
·         Materinya diberikan sesuai dengan fase-fase perkembangan siswa.



·         SD                   SLTP               SLTA                          PT
3.      Pastoral Sekolah harus bersifat apologetis
ü   Apologetik: Pembelaan secara ilmiah keyakinan Kristiani mengenai Allah, Kristus, Gereja dan tujuan hidup manusia.
ü   Pembelaan ini dapat ditujukan kepada para pemeluk agama lain, anggota komunitas Kristiani yang lain, warga komunitas sendiri yg ragu-ragu atau kepada orang beriman biasa yg ingin mengerti bahwa iman mereka dpt dipertanggungjawabkan (Bdk 1 Petr 3:15).
ü   Siswa dibina untuk dpt memberi pertanggunganjawab atas imannya.
4.      Pastoral Sekolah harus sesuai dengan situasi konkrit dunia dewasa ini
ü  Siswa dibina untuk mampu memberi respon atau jawaban yg tepat atas situasi dunia/masyarakat yang dihadapinya.
ü  Bukan asimilasi, bukan lebur/hanyut dalam situasi dunia.
5.      Past.sekolah harus membimbing otoaktivitas
ü  Pastoral Sekolah bukan pemberian instruksi, bukan indoktrinasi, melainkan pembinaan otoaktivitas siswa.
ü  Otoaktivitas siswa dalam mewujudkan iman mendapatkan pembinaan, sehingga berkembang secara tepat.

6.      Past.sekolah harus berhubungan dgn past keluarga dan pastoral Paroki
ü  Pastoral:
· Keluarga
· Sekolah
· Paroki
7. Pastoral Sekolah harus operasional
         OPERASIONAL, MELIPUTI:
a)      Merenungkan
b)      Membaca Kitab Suci
c)      Memuji Tuhan
d)     Ekspresi Iman
e)      Pengamalan Iman
f)       Penyaksian Iman
8.Pastoral Sekolah harus bersifat misioner
         Artinya membina siswa kepada pelaksanaan tugas perutusan Gereja.
         Siswa memperoleh pembinaan agar menjadi misionaris di dalam lingkungannya.
9.Pastoral Sekolah harus membangun Kerajaan Allah
         Kerajaan Allah berarti Allah yang merajai hidupnya.
         Pastoral Sekolah membina siswa agar mengalami bahwa Allah sendirilah yang mempengaruhi dan merajai atas diri dan hidup para siswa.
10.Past. sekolah harus memperkuat filsafat Pancasila berdasar ajaran Gereja.
         Pancasila merupakan ekspresi hidup bersama sebagai bangsa Indonesia. Pandangan hidup bangsa Indonesia.
         Umat Katolik yang warga negara Indonesia terikat oleh Pancasila
         Bagi Umat Katolik Pancasila perlu dihayati di dalam konteks iman Katolik.
         Dalam hal inilah siswa memperoleh pembinaan melalui Pastoral Sekolah.
III. VISI DAN KONSEPSI PASTORAL SEKOLAH
A.    VISI
Diartikan sebagai apa yg diangan-angankan atau apa yg dimimpi-mimpikan. Visi akan menjadi dasar pijakan dan pelaksanaan rencana kegiatan.
Visi Pastoral adalah segala yg diangan-angankan mengenai pastoral dan yg menjadi dasar pijikan dari perencanaan kegiatan pastoral serta pelaksanaannya.
Visi Sekolah adalah sebagai segala sesuatu  yg diangan-angankan dan yg dijadikan dasar pijakan dalam pelaksanaan rencana-rencana kegiatan sekolah.
Visi Pastoral Sekolah adalah dasar pijakan untuk setiap kegiatan pastoral sekolah.
Konsepsi diartikan sebagai pengertian atau gambaran
Konsepsi pastoral adalah pengertian atau gambaran mengenai pastoral.
Konsepsi sekolah adalah gambaran atau pengertian mengenai sekolah.
Konsepsi Pastoral Sekolah adalah pengertian atau gambaran mengenai pastoral sekolah.





Menurut Vat II(GS): Tujuan-tujuan Gereja mendirikan sekolah Katolik.
1.      Tiga(beberapa) tujuan Gereja mendirikan Sekolah-sekolahnya:
a.      Gereja menyelenggarakan sekolah utk berkontak dengan masyarakat agar tugas Gereja, yaitu mewartakan Kristus dapat dilaksanakan
b.      Gereja menyelenggarakan sekolah untuk membantu orangtua Katolik. Maka sekolah Katolik menyesuaikan anak didik Katolik. (Kalau orgtu yg beragama lain mau menyekolahkan anaknya di sekolah katolik, mereka harus dgn tahu dan mau menerima sifat-sifat sekolah itu).
c.       Gereja menyelenggarakan sekolah untuk membantu orangtua setempat apapun juga agama mereka. Sekolah type ini merupakan tempat pertemuan semua  aliran masyarakat dan Gereja. Kebutuhan masyarakat yg menentukan pelayanan Gereja. Kesaksian Gereja justru terdiri dari sumbangan cinta kasih murni itu.
A.    Gereja menyelenggarakan sekolah utk berkontak dengan masyarakat agar tugas Gereja, yaitu mewartakan Kristus dapat dilaksanakan.
Alasan-alasan yg mendukung:
Sesuai dgn latar belakang sejarah perkembangan Gereja dan motivasinya didasarkan atas kutipan Injil mengenai tugas pokok Gereja bahwa sekolah Katolik merupakan tempat dan  alat untuk berkontak dengan masyarakat ; dapat menjadi tempat persemian yg memperkembangkan jumlah umat dan dgn demikian memajukan masyarakat.
Akan tetapi
1.      Sekolah mempunyai tujuan intrinsiknya sendiri dan bukan utk menambah jumlah baptisan(Kristenisasi)
2.      Sekolah bukan satu-satunya alat/tempat untuk melaksanakan tugas pewartaan Kristus
3.       Anak adalah pelaku utama dalam pendidikan dan sekolah seharusnya melayani kebutuhan baik anak didik maupun masyarakat di mana sekolah itu berada, sehingga perlu memperhatikan bahwa mereka adalah subyek bukan obyek dengan demikian juga terhadap kebebasan mereka.

CIRI-CIRI KEKATOLIKAN:
1.      Anggaran dasar Yayasan penyelenggaranya berasaskan katolik
2.      Staf pengajar dan pimpinan katolik
3.      Pelajaran agama diutamakan
4.      Acara-acara keagamaan menonjol
5.      Sekolah dianggap komunitas Katolik
6.      Murid diperlakukan sbg katekumen
7.      Keberhasilan diukur berdasarkan jumlah permandian
8.      Katekese katekumenat diperhatikan
9.      Ada papan nama dan nama sekolah khas katolik
10.  Suasana saleh suci
11.  Hubungan dengan paroki erat.
Akibat-akibat bagi hubungan sekolah dengan masyarakat:
1.      Gereja/sekolah ikut ambil bagian dalam membudayakan masyarakat, namun bisa dipertanyakan budaya mana yg dimaksudkan.
2.      Adanya hubungan Gereja lewat sekolah dgn masyarakat lebih luas
3.      Masyarakat diperlakukan sebagai obyek
4.      Masyarakat kurang/tdk berpartisipasi terhadap sekolah
5.      Adanya hubungan yg tertutup
6.      Adanya sikap was-was dari pihak masyarakat utk memberikan kesempatan membuka sekolah katolik(Kristenisasi dan pandangan bahwa sekolah Katolik adalah sekolah agama
7.      Memungkinkan adanya saingan Gereja/sekolah dgn masyarakat tertentu.

B.     Gereja menyelenggarakan sekolah untuk membantu orang tua katolik:
Alasan-alasan yg mendukung:
1.      Sekolah dianggap Komunitas iman yg menunjang dan melengkapi pendidikan iman dan keluarga.
2.      Dgn demikian sekolah menjawab tuntutan Gereja terhadap orang tua supaya menyekolahkan anaknya di sekolah Katolik
3.      Iman Katolik diperkenalkan kepada sejumlah keluarga non katolik
4.      Pelajaran agama dan kebiasaan-kebiasaan katolik(ibadat dan perayaan) berjalan dgn teratur
5.      Peraturan pemerintah memberi tempat dan jaminan utk sekolah semacam itu.
Akan tetapi:
1.         Anak-anak non katolik dpt mengalami paksaan yg bertentangan dgn prinsip kita
2.         Tidak jarang pula anak-anak non katolik menerima sifat katolik dari sekolah, hanya utk bisa bersekolah di situ; sehingga pelaksanaan pembinaan iman menjadi sulit
3.         Sekolah bisa menutup diri dan memberi kesan bahwa orang katolik hanya melayani kebutuhan sendiri saja
4.         Orang tua katolik kadang-kadang mempercayakan pendidikan iman anaknya sedemikian rupa kepada sekolah, sehingga mereka sendiri menjadi lalai untuk memperhatikan perkembangan iman anaknya.
Ciri-ciri kekatolikan
1.      Masyarakat umum kurang merasa terlibat dgn nasib sekolah; malahan dpt mengalami sekolah sbg unsur asing yg menimbulkan saingan, bahkan menimbulkan fanatisme melawan.
2.      Karena mutunya, sekolah katolik kadang-kadang diminati oleh kalangan elite, sehingga hubungan Gereja dgn golongan tersebut lancar.
3.      Sekolah menunjang perkembangan umat lokal dan menumbuhkan partisipasi dan tanggung jawab orangtua terhadap sekolah.
4.      Melalui umat katoliklah masyarakat dibangun.

C.    Gereja menyelenggarakan sekolah untuk membantu orangtua setempat apapun juga agama mereka. Sekolah type ini merupakan tempat pertemuan semua  aliran masyarakat dan Gereja. Kebutuhan masyarakat yg menentukan pelayanan Gereja.  
Alasan-alasan yg mendukung:
1.      Dgn mendirikan sekolah katolik, Gereja menyatakan tanpa pamrih rela melayani masyarakat luas.
2.      Sekolah katolik merupakan bentuk kesaksian yg ampuh, sungguh melakukan katekese dan pendalaman iman, apalagi menghargai fungsi keselamatan agama lain.
3.      Langkah ini mempercepat proses inkulturasi, memupuk kerukunan hidup dan toleransi, krn secara positif melibatkan Gereja dlm masyarakat
4.      Dan menjamin pelaksanaan hak-hak asasi manusia antara lain kebebasan dan memperhatikan kebutuhan peserta didik.

Akan tetapi:
1.      Dgn sekolah macam ini, akan dirasakan kaburnya arah dan identitas sekolah katolik.
2.      Sekolah macam ini tidak sesuai dgn harapan org tua katolik
3.      Di situ terasa sulit dan terlantarnya pembinaan iman serta hilangnya ciri-ciri sekolah katolik yg biasa
4.      Apalagi memungkingkan indiferentissime terhadap sesama
5.      Memang ditakutkan Gereja akan mati dgn leburnya sekolah katolik.
Ciri-ciri kekatolikan:
1.      Keunggulan dlm pengabdian memberikan jasa, pelayanan yg nyata.
2.      Pengabdian tanpa pamrih, kebebasan beragama dihormati, suasana persaudaraan dan kerukunan terciptakan
3.      Lebih memasyarakat
4.      Kekompakan staf pengajarnya
5.      Semangat katolik dan iman pribadi para pendidiknya terlebih kalangan awam
6.      Kemungkinan rahmat Allah lewat agama lain.
Akibat-akibat bagi hubungan dgn masyarakat
1.      Hubungan timbal-balik sekolah dgn masyarakat menjadi lebih akrab, krn sekolah demikian lebih simpatik dan mudah diterima, partisipasi masyarakat lebih besar, karena lebih merasa dilayani dan dihormati hak-haknya
2.      Mengakibatkan Gereja bekerja bersama rakyat, bukan hanya utk golongan lain, memasyarakat, bahkan lebur dlm masyarakat
3.      Mendorong tanggungjawab umat dan fanatisme, mengurangi kerawanan SARA(Suku-Agama-Ras-Antar golongan)
Tantangan Pastoral:
A.    Faktor real(data tentang sekolah katolik)
Sekolah katolik merupakan lingkungan hidup yg paling penting dan luas bagi anak-anak setelah keluarga, bahkan khusus secara profesional dimaksudkan sbg wadah pendidikan. Di sekolah adanya potensi yg luar biasa yg belum didayagunakan secara tuntas, baik kuantitatif maupun kualitatif.
B.     Faktor Ideal(hakikat pastoral)
Kuantitatif krn hakikat pastoral itu sendiri, yakni karya ilahi yg dipercayakan kpd manusia dan bertujuan menunjukkan serta menyalurkan hidup yg berlimpah-limpah yg menyangkut keselamatan manusia seutuhnya.
VISI DAN KONSEPSI PASTORAL SEKOLAH:
1. Visi Pastoral Sekolah
Gambaran umum mengenai pastoral sekolah, terutama arah dasar yg ditempuh, sasaran yg ingin dicapai, tujuan kegiatan-kegiatan dan kebijakan yg ditentukan oleh visi sbg faktor ideal dan data konkret sbg faktor real.
Konsepsi pastoral menurut dokumen-dokumen Vatikan II maupun KWI adalah
a.       Deklarasi tentang pendidikan Kristen
b.      Sekolah Katolik
c.       Awan Katolik di sekolah sbg saksi iman
d.      Dimensi religius pendidikan
Pedoman Gereja Katolik Indonesia sbg arah dasar no. 22:
a.       Memungkinkan manusia muda menemukan dan mengembangkan dirinya dlm kesatuan dgn sesama dan seluruh alam semesta, mewariskan dan mengembangkan nilai-nilai dasar manusiawi.
b.      Memberi bekal kepada manusia muda membangun masa depannya, supaya memiliki kepribadian , kepandaian, ketrampilan, keahlian dan kemampuan utk mengambil keputusan dgn suara hati yg tepat sbg orang beriman.
c.       Menyediakan pembimbing-pembimbing yg penuh keterlibatan dan perhatian pada peserta didik, utk itu diperlukan lebih banyak alternatif penyediaan pendidik yg berdedikasi, berketrampilan dan memperoleh prasarana yg memadai.
d.      Dapat berdirikari dalam interaksi yg sehat dgn orgtua, negara, lembaga-lembaga keagamaan dan pelaku-pelaku media serta seluruh sektor kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e.       Menolong terbentuknya gerakan-gerakan dan organisasi kaum muda yg memungkingkan interaksi optimal antar pria dan wanita dgn semangat kebangsaan yg terbuka
f.       Merangsang terbentuknya lingkaran-lingkaran penelitian dan pengembangan masalah kepemudaan.
Dokumen Konvensi tentang Humanisme Kristen, di Bangkok tgl 31 Januari-3Februari 1999, menjadi acuan visi dan konsepsi pastoral sekolah, dlm no. 43: mengatakan: Pendidikan adalah wahana besar utk pembentukan budi dan hati dgn nilai budaya dan rohani. Ada kebutuhan untuk mendidik lebih baik umat beriman berkenaan dgn dasar-dasar kepercayaan mereka.
Dari dokumen di Bangkok ini uraikan arah dasar yg menjadi visi pastoral sekolah:
1.      Prinsip Inkarnatoris
Gereja dapat dipahami sbg kelanjutan Inkarnasi Putera Allah di tengah dunia ini, mendatangi umat dipemukiman dan tempat kerjanya. Past. Sekolah sbg kedatangan Gereja di sekolah.
2.      Kehadiran Gereja di Sekolah
Kehadiran Gereja yg aktif menyelamatkan melalui tugas-tugasnya yg dikembangkan di sekolah melalui pastoral sekolah.
3.      Sasaran yg perlu dicapai
-          Tumbuhnya kehidupan yg berlimpah-limpah dlm diri murid dan guru, tdk hanya secara anonim, melainkan secara lebih eksplisit.
-          Memperhatikan jenis dan jenjang sekolah
-          Menyusun daftar indikator utk menilainya agar usaha-usaha dan keberhasilannya dpt dievaluasi
-          Dgn adanya profil menurut jenjang tertentu sekolah katolik dpt membatasi diri pada jenjangnya, krn memang hanya itu porsi yg menjadi tanggungjawabnya.

KONSEP PASTORAL SEKOLAH
A.    Konsep Pastoral
Dlm dukumen GS: Pastoral adalah segala usaha yg tertuju kpd perkembangan iman sbg unsur hidup. Tujuan pastoral gereja pada umumnya membantu proses penghayatan iman. Membantu dan menunjang proses penyadaran iman, juga terlaksana dlm kehidupan yg tdk khas kristiani.
GS: Membina umat katolik di sekolah utk mewujudkan imannya di tengah-tengah dunia.
Karya Pastoral adalah Kesadaran akan karya Allah dan kepekaan utk tanda kehadiran Allah. Maka dpt dikatakan bahwa karya pastoral ialah adanya usaha utk membantu dan mendukung perkembangan iman, dan membantunya semakin relevan dlm hidup manusia.


B.     Konsep Sekolah:
v  Pengertian:
1.      Pengajaran, pendidikan atau pembentukan
ü Menurut dokumen negara dan pemerintah(UUD45, psl 31)
a.    Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran
b.   Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yaitu yg diatur dgn UU.
UU No. 4 1950, UU No.12 1945 Bab II psl 3: Tujuan pendidikan dan pengajaran: membentuk manusia susila yg cakap dan warga negara yg demokratis serta bertanggungjawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
ü  Dokumen Gereja: GE 8-9: Pembentukan manusiawi kaum muda, mendidik murid-murid
ü  Sek Kat. 26: Sekolah sbg tempat pembentukan secara menyeluruh
ü  Sek. Kat. 29: Pengajaran di sekolah adalah pendidikan artinya pengembangan manusia dari dlm, dgn membebaskan dia dari suasana yg mungkin menghalang-halangi menjadi manusia yg sungguh-sungguh utuh.
2.      Pengajaran dlm rangka pendidikan
a.   Rangka pendidikan
ü  Gereja Katolik dan Rebuplik Indonesia sbg negara Pancasila memilik tanggungjawab pendidikan dan pengembangan manusia seutuhnya.
ü  Pendidikan pertama dan  utama adalah orang tua tetapi perlu bantuan dari masyarakat juga.
ü  GBHN: pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
b.   Pengajaran di sekolah sbg cara dan bentuk pendidikan
Pengajaran di sekolah adalah cara dan bentuk utk membantu orang tua dlm melaksanakan tanggungjawab atas pendidikan anak-anaknya dgn cara dan dlm bentuk pengajaran yg merupakan salah satu unsur pendidikan.

v  Otonomi Sekolah
1.      Otonomi sekolah sbg medan tata dunia
Tata dunia: hal ihkwal keduniaan, kemasyarakatan, ilmu, teknik dan aneka bidang  hidup manusia(GS 36 dan AA 7).
ü Otonomi ialah hal bahwa tata dunia mempunyai nilai dan hukum sendiri, kebenaran, kebaikan dan tatanan sendiri yg harus dindahkan oleh manusia dgn mengakui metode-metode masing-masing ilmu dan teknik(GS 36), tujuan dan maknyanya sendiri bagi kesejahteraan manusia(AA7).
ü Aplikasi otonomi tata dunia bagi sekolah
Otonomi tata dunia dteguhkan dan disempurnakan dlm cahaya iman dan rahmat.


2.      Implikasi dan konsekuensi otonomi sekolah
ü Fungsi sekolah sbg sekolah: nilai dan fungsi sekolah dipertahankan
ü Profesionalisme: pengelolaan sekolah yang profesional
2.1.Pastoral Sekolah sbg aspek
2.2.Peluang-peluang pastoral sekolah
2.3.Soal metode pastoral sekolah
Metode pastoral yg diperkaya oleh dan disesuaikan dgn konteks sekolah.
ü Metode Pastoral yg lazim:
·         Tdk hanya melulu mengajar mata pelajaran profan, metode pastoral adalah menyangkut sikap, cara pendekatan dan cara kerja Gereja melalui tugas-tugas pokok Gereja yaitu:
*      Persekutuan
*      Pewartaan
*      Pengudusan
*      Pelayanan
*      Kesaksian
ü Metode yang lazim di Sekolah
Metode-metode pastoral mendayagunakan sarana-sarana manusiawi, termasuk situasi dan kondisi persekolahan. Pastoral diharapkan menyesuaikan diri dengan kondisi persekolahan.
( Metodologi dan perkembangan sekolah dan para murid)



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar