Tema : Memahami
Sakramen Ekaristi
Waktu : 90 menit
Peserta : Remaja Katolik
I.
Pemikiran Dasar
Dalam
kehidupan Gereja terdapat tujuh sakramen. Ketujuh sakramen ini sebagai bentuk
persatuan Gereja dengan Kristus. Salah satu sakramen yang penting ialah
Sakramen Ekaristi. Mengapa dikatakan penting? Sebab sakramen ini sebagai sumber
dan puncak kehidupan Gereja, karena terkandung kekayaan iman Gereja yakni Yesus
Kristus. Yesus sendiri yang menetapkan Ekaristi pada saat perjamuan terakhir
sebagai tanda kenangan yang dipercayakan kepada Gereja. Dalam hal ini, Sakramen
Ekaristi perlu dihayati oleh segenap anggota Gereja, termasuk bagi remaja
katolik Stasi St.Agustinus.
Masa remaja merupakan masa
peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan
yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial. Menurut psikologis,
remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal
dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada
usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang
cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk
tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,
perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Sedangkan dari segi
sosiologis bahwa remaja sudah bisa menjalin hubungan atau relasi dengan keadaan
disekitarnya. Umumnya mereka mulai berinteraksi dengan teman-temannya, guru,
dan masyarakat luas. Mereka juga mulai berani untuk terlibat aktif dalam
kehidupan masyarakat.
Kehidupan remaja katolik di Stasi
St.Agustinus memiliki ciri khas tersendiri yakni mereka bisa saling menjalin
hubungan yang baik tanpa membeda-bedakan suku. Selain itu mereka juga sering
berkumpul bersama sebagai sikap persatuan dan persaudaraan. Mereka juga aktif
dalam kehidupan Gereja. Namun mereka juga memiliki suatu masalah yakni
kurangnya penghayatan iman terhadap Sakramen Ekaristi. Sehingga mereka perlu
mendapatkan pengajaran mengenai hal ini agar mereka semakin tumbuh dan berkembang
dalam iman dan semakin menghayati hidup bersama Yesus.
Sakramen
merupakan tanda dan sarana karya keselamatan Allah dalam hidup manusia. Gereja
Katolik mengakui tujuh sakramen, dengan Yesus sebagai pusatnya. Dari ketujuh
sakramen ini, Sakramen Ekaristi menjadi salah satu sakramen yang penting.
Sakramen ini sebagai sumber dan puncak kehidupan Gereja, sebab terkandung iman
terdalam yakni Yesus Kristus. Sakramen Ekaristi menjadi tanda kehadiran Yesus
dalam diri umatNya. Sehingga dengan menyambut Sakramen Ekaristi, Yesus telah
menjadi bagian dalam hidup kita. Yesus menjadi puncak iman yang menyelamatkan
kita.
Ekaristi
berasal dari bahasa
Yunani, yakni eucharistia yang berarti puji syukur. Istilah ini mau menekankan
makna Ekaristi sebagai puji syukur atas karya penyelamatan Allah melalui Yesus
Kristus. Melalui Perjamuan terakhir antara Yesus dengan murid-muridNya
menjadikan sebuah kenangan yang dipercayakan kepada Gereja untuk selalu
mengenang misteri kurban Yesus. Perjamuan terakhir ini merupakan saat dimana
Yesus menetapkan Ekaristi. Yesus mengubahnya menjadi sebuah perjamuan syukur
bagi murid-murid-Nya, dan sebagai tanda perpisahan kepada mereka. Namun
perpisahan ini tidak berarti bahwa Yesus benar-benar meninggalkan
murid-muridNya dan kita semua, melainkan senantiasa menyertai kita sampai
kedatanganNya kembali di akhir zaman.
Melalui
Sakramen Ekaristi, kita mendapat rahmat keselamatan dari Allah. Sebab sakramen
ini mengungkapkan karya keselamatan Allah yang terpenuhi dalam diri Yesus
Kristus. Dalam Sakramen Ekaristi terdapat unsur penting yakni roti dan anggur.
Unsur ini sebagai lambang dari Tubuh dan Darah Yesus yang dicurahkan bagi diri
kita.
II. Tujuan
Umum : Peserta menyadari bahwa Sakramen Ekaristi
sebagai tanda kehadiran dan keselamatan Yesus bagi dirinya
Khusus :
ü Peserta
dapat menjelaskan tentang Sakramen Ekaristi
ü Peserta
semakin menghayati makna Sakramen Ekaristi sebagai tanda persatuan dirinya
dengan Kristus
ü Peserta
dapat memberi contoh unsur penting dalam Sakramen Ekaristi
III. Metode
ü mengamati
ü Tanya
jawab
ü Sharing
ü Penegasan
IV. Sumber Bahan
ü Buku Iman
Katolik
ü Mrk
14:22-25
V. Langkah-Langkah
1. Pembukaan
·
Nyanyian
pembuka
“S’gala Puji Hormat juga Syukur”
By: Nikita
S'gala puji hormat juga syukur,
kunaikkan bagiMU,
kar'na cintaMU yang tiada terukur,
seg'nap hidupku bagiMU.
kunaikkan bagiMU,
kar'na cintaMU yang tiada terukur,
seg'nap hidupku bagiMU.
S'gala puji hormat juga syukur,
kunaikkan bagiMU,
kar'na cintaMU yang tiada terukur,
seg'nap hidupku bagiMU.
kunaikkan bagiMU,
kar'na cintaMU yang tiada terukur,
seg'nap hidupku bagiMU.
kar'na cintaMU yang tiada terukur,
seg'nap hidupku bagiMU.
seg'nap hidupku bagiMU.
·
Doa pembuka
Dalam Nama
Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Ya Allah Bapa sumber cinta kasih,
kami mengucap syukur kepadaMu karena kami dapat berkumpul bersama di tempat
ini. Kini kami hendak berproses bersama untuk memahami Sakramen Ekaristi,
berkatilah dan curahkanlah Roh Kudus kedalam diri kami semua agar kami dapat
mengikuti proses ini dan mendapatkan hasil baik bagi hidup kami. Terutama agar
kami semakin menghayati hidup persatuan bersama PuteraMu. Demi Yesus Kristus
Tuhan dan Juru Selamat Kami. Amin.
Dalam Nama
Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
2. Menggali Pengalaman
Hidup
Ø Pemandu
memberi beberapa pertanyaan untuk mengetahui pengalaman hidup peserta.
Pertanyaannya yakni sebagai berikut:
1.
Apa yang teman-teman ketahui tentang Sakramen
Ekaristi?
2.
Apa yang teman-teman hayati mengenai Sakramen
Ekaristi?
3.
Mengapa teman-teman mau menerima Sakramen Ekaristi?
4.
Bagaimana cara teman-teman dalam menghayati Sakramen
Ekaristi dalam kehidupan sehari?
5.
Coba ceritakanlah pengalaman teman-teman berkaitan
dengan Sakramen Ekaristi!!
3. Menggali Ajaran
Gereja
Ø Pemandu
mengajak peserta untuk mendalami bacaan Kitab Suci yang diambil dari Injil Mrk
14:22-25 tentang “Penetapan Perjamuan Malam”
Ø Setelah itu
pemandu memberi pertanyaan pendalaman Kitab suci
1. Apa yang dilakukan oleh Yesus bersama para muridNya?
2. Apa saja yang dikatakan oleh Yesus dalam perikop tersebut?
3. Mengapa Yesus mau mengucapkan perkataan tersebut?
4. Apa makna perikop tersebut bagi teman-teman?
Ø Kemudian
pemandu membuat kesimpulan dari penggalian ajaran Gereja.
Yesus menetapkan perjamuan malam
sebagai wujud supaya kita selalu mengenangkan misteri penebusannya. Dalam
perjamuan malam itu, Yesus sebenarnya telah menetapkan Sakramen Ekaristi, yakni
melalui Air dan Anggur sebagai lambang Tubuh dan Darahnya. Dengan demikian kita
mendapat anugerah untuk selalu hidup bersama Yesus dan dapat memperoleh
keselamatan kekal.
4. Pengajaran
Ø Pemandu memberi penjelasan dan pendalaman bacaan
tersebut.
Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan, melalui bacaan
Injil tadi kita kembali dingatkan untuk selalu mengenangkan misteri penetapan
perjamuan malam sebagai wujud penyerahan kurban dan penebusan oleh Yesus kepada
kita semua. Dalam perikop tadi kita dapat dengan jelas mendengar dan melihat
bagaiman Yesus menetapakan perjamuan malam dan menetapkan Sakramen
Ekaristi. Apa yang dilakukan oleh Yesus?
Yesus mengambil roti dan cawan yang berisi anggur. Ia berkata sendiri bahwa
Roti dan Anggur itu merupakan Tubuh dan DarahNya sendiri. Inilah yang perlu
kita pahami mengenai sejarah Sakramen Ekaristi. Sakramen Ekaristi yang biasa
kita sambut merupakan lambang dari Tubuh dan Darah Yesus yang dicurahkan bagi
kita semua. Meskipun Yesus harus wafat dikayu salib dan bangkit kembali, namun
Ia telah memberi warisan pengenangan akan misteri penebusannya.
Ø Pemandu memberi penjelasan tentang Sakramen Ekaristi
Sakramen merupakan tanda dan sarana karya keselamatan
Allah dalam hidup manusia. Gereja Katolik mengakui tujuh sakramen, dengan Yesus
sebagai pusatnya. Dari ketujuh sakramen ini, Sakramen Ekaristi menjadi salah
satu sakramen yang penting. Sakramen ini sebagai sumber dan puncak kehidupan
Gereja, sebab terkandung iman terdalam yakni Yesus Kristus. Sakramen Ekaristi
menjadi tanda kehadiran Yesus dalam diri umatNya. Sehingga dengan menyambut
Sakramen Ekaristi, Yesus telah menjadi bagian dalam hidup kita. Yesus menjadi
puncak iman yang menyelamatkan kita.
Ekaristi berasal dari bahasa
Yunani, yakni eucharistia yang berarti puji syukur. Istilah ini mau menekankan
makna Ekaristi sebagai puji syukur atas karya penyelamatan Allah melalui Yesus
Kristus. Melalui Perjamuan terakhir antara Yesus dengan murid-muridNya
menjadikan sebuah kenangan yang dipercayakan kepada Gereja untuk selalu
mengenang misteri kurban Yesus. Perjamuan terakhir ini merupakan saat dimana
Yesus menetapkan Ekaristi. Yesus mengubahnya menjadi sebuah perjamuan syukur
bagi murid-murid-Nya, dan sebagai tanda perpisahan kepada mereka. Namun
perpisahan ini tidak berarti bahwa Yesus benar-benar meninggalkan
murid-muridNya dan kita semua, melainkan senantiasa menyertai kita sampai
kedatanganNya kembali di akhir zaman.
Kemudian apa
yang harus kita hayati dalam Sakramen Ekaristi? Pertama-tama bahwa Sakramen
Ekaristi merupakan sakramen sebagai bentuk persatuan kita dengan Yesus, dimana
melaluinya kita telah mengenangkan misteri penebusanNya. Dalam sakramen ini
terkandung unsur yang paling penting yakni Roti dan Anggur yang melambangkan
Tubuh dan Darah Yesus. Kita juga diajak untuk semakin menghayati iman kita
bersama Yesus. Sebab melalui sakramen ini, kita selalu diundang untuk ikut
ambil bagian dalam misteri penebusan dosa yang dilakukan oleh Yesus Kristus.
Dengan demikian, melalui Sakramen Ekarsiti ini kita telah mewujudkan tanda
persatuan kita dengan Kristus.
Ø Pemandu memberi beberapa pertanyaan agar peserta mau
membuat niat/aksi.
1.
Setelah kita bersama-sama mendalami bacaan Kitab Suci
dan penjelasan tentang Sakramen, pemahaman baru apa yang teman-teman peroleh?
2.
Niat-niat atau aksi apa yang teman-teman lakukan agar
semakin memahami dan menghayati Sakramen Ekaristi?
5. Penutup
Ø Doa penutup
Dalam nama
Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Ya Allah Bapa yang Mahabaik, segala puji syukur kami
haturkan kepadaMu. Kini kami telah selesai berproses bersama dalam memahami
Sakramen Ekaristi. Semoga segala pengalaman, pengetahuan, keterampilan yang
kami peroleh dalam proses ini sungguh bermanfaat bagii kehidupan kami.
Berkatilah seluruh kegiatan kami selanjutnya ya Bapa, terutama dalam
melaksanakan niat-niat atau aksi baru sehingga kami semakin bersatu bersama
Dikau dalam persatuan dengan PuteraMu Yesus Kristus bersama Roh Kudus, yang
hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Dalam nama
Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Ø Nyanyian
penutup
“Pembebasku”
By: Jacqlien
Celosse
Yesus t’lah
menang
Kalahkan maut
Bebaskan kita yang terbelenggu
Yesus t’lah menang
B’ri sukacita bagi
M’reka yang mengasihiNya
Kalahkan maut
Bebaskan kita yang terbelenggu
Yesus t’lah menang
B’ri sukacita bagi
M’reka yang mengasihiNya
Mari kita
sambut Raja Mulia
Yang bertahta diatas pujian
Dialah pembebasku )
Dialah Perisai dalam hidupku ) 2x
Dalam hidupku )
Yang bertahta diatas pujian
Dialah pembebasku )
Dialah Perisai dalam hidupku ) 2x
Dalam hidupku )
By : Yohanes Indrawono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar